Advertisement

Prediksi Piala Konfederasi 2009

Thursday, July 23, 2009 , Posted by bronks at 4:06 AM

Brasil 55 - 45 Afsel

Tuan rumah Afrika Selatan akan banyak berharap pada keajaiban dan dukungan suporternya saat tampil di babak semifinal Piala Konfederasi, Jumat (26/6/2009) dini hari nanti. Pasalnya, lawan yang akan dihadapi skuad "Bafana-Bafana" adalah jawara Conmebol sekaligus kandidat kuat juara, Brasil.

Ya, Afsel memang harus bekerja ekstra keras untuk bisa mengimbangi permainan "Jogo Bonito" ala Samba. Pasalnya, keberhasilan Aaron Mokoena dkk menembus empat besar juga tak lepas dari faktor keberuntungan. Saat itu, Afsel yang kalah 0-2 dari Spanyol di laga pamungkas babak penyisihan grup A, diuntungkan dengan hasil imbang tanpa gol yang diraih Irak dan Selandia Baru. Alhasil, dengan poin empat, Afsel mendampingi Spanyol ke semifinal.

Di lain kubu, Brasil justru tampil sempurna di babak penyisihan. Menang tipis (4-3) atas Mesir di laga perdana, Brasil sukses melanjutkan kegemilangannya dengan menundukkan Amerika Serikat (3-0) dan mempecundangi juara dunia 2006 Italia di laga pamungkas penyisihan grup. Kemenangan 3-0 Selecao, memaksa Gli Azzurri harus angkat koper dari turnamen pemanasan jelang berlaga di Piala Dunia 2010 itu.

Dalam perjalanannya menuju babak empat besar, Brasil sukses melesakkan 10 gol dan hanya kemasukan tiga gol. Statistik ini jelas telah cukup menggambarkan betapa membahayakannya lini depan Selecao yang dimotori Ricardo Kaka, Robinho dan Luis Fabiano. Namun, meski tajam di lini depan, lini pertahanan Brasil terbilang tidak sesolid yang ditampilkan Spanyol. Tiga kali bobolnya gawang Julio Cesar menjadi indikasi bahwa barisan belakang Brasil yang dikomandoi kapten tim Lucio belum sempurna.

Celah inilah yang nampaknya harus jeli dimanfaatkan pelatih Joel Santana untuk meracik ramuan tepat bagi Bernard Parker dkk agar bisa menembus gawang tim yang merupakan tanah kelahirannya (Brasil). Namun, kendala utama Santana untuk melakukannya adalah tumpulnya barisan depan Bafana-bafana. Sejauh ini, hanya Parker yang bisa dijadikan andalan karena mampu mengoleksi dua gol.

Namun meski kalah segala-galanya dari Brasil, Afsel dipastikan bakal tetap memberikan perlawanan sengit. Dukungan penuh publik Afrika Selatan dipastikan menjadi suntikan moral yang sangat berarti bagi tuan rumah. Selain itu, Afsel juga pastinya ingin mengulang sukses di Olimpiade 2000 saat menundukkan Brasil 3-1 dan menjadi wakil benua Afrika pertama yang mampu tampil sebagai kampiun Piala Konfederasi.

Sebelumnya, pada Piala Konfederasi 2003 lalu, Kamerun menjadi wakil Afrika pertama yang mampu menembus partai puncak sebelum akhirnya takluk dari tuan rumah Prancis yang tampil sebagai kampiun. Dalam even ini juga terjadi tragedi miris yakni wafatnya gelandang Kamerun Marc-Vivien Foe yang mengembuskan nafas terakhirnya setelah jatuh pingsan di atas lapangan pada babak semifinal menghadapi Kolombia, karena serangan jantung.

Dalam duel Jumat dini hari nanti, arsitek Brasil Carlos Dunga diprediksi bakal kembali mempercayakan lini depannya kepada trio maut Kaka, Robinho dan Fabiano yang terbukti mampu mengobrak-abrik pertahanan grendel Italia. Lini tengah akan menjadi milik Felipe Melo, Gilberto Silva, dan Elano. Sementara gelandang muda macam Andre Santos dan Ramires akan turun sebagai cadagan. Namun tak menutup kemungkinan mereka bakal tampil sebagai starter.

Di lini belakang, Brasil akan kembali dipimpin sang kapten Lucio. Namun, kali ini bek Bayern Munich itu akan didampingi Luisao yang menggantikan peran Juan yang harus absen karena cedera. Douglas Maicon (Dani Alves) akan berfungsi sebagai bek kanan, sementara sisi kiri menjadi milik Kleber atau bahkan Andre Santos yang diketahui bisa bermain di beberapa posisi.

Di kubu Afsel, Santana nampaknya tak ingin mengambil resiko dengan menurunkan dua bomber sekaligus. Ia nampaknya bakal menempatkan Bernard Parker sendirian di lini depan untuk meneruskan umpan-umpan yang dikirim jenderal lapangan tengahnya Stephen Pienaar dan dua pemain sayap. Di belakang, Aaron Mokoena akan kembali memimpin rekannya untuk mematikan pergerakan trio Kaka, Robinho dan Fabiano.

Sementara di bawah mistar, Itumeleng Khune yang sukses menggagalkan tendangan penalti David Villa di semifinal, kembali diharapkan tampil brilian untuk menahan gempuran tim Samba. Dengan patron bertahan (4-5-1), Santana nampaknya ingin pertandingan ditentukan lewat drama adu penalti yang pastinya bakal lebih menguntungkan tuan rumah.

Currently have 0 comments:

Leave a Reply

Post a Comment